BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan segala kegiatan
organisasi atau bisnis pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan
oleh para manajer. Semua informasi ini memerlukan informasi. Informasi ini
kemudian oleh manajemen dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk usaha-usaha pemantauan
dan penilaian kegiatan serta hasil-hasilnya. Adapun sistem yang diciptakan
untuk maksud ini ialah apa yang dikenal dengan sistem pemantauan dan penilaian
(monitoring and evaluation system).
Sistem informasi manajemen disingkat dengan SIM, sistem pemantauan dan
penilaian manajemen disingkat SPPM, sistem pengawasan/pengendalian manajemen
SPM.
Evolusi SIM, SPPM, dan SPM dinilai
cukup cepat. Dalam kurun waktu 30 tahun sistem yang semula manual pada tahun
1954 berubah menjadi sistem jaringan yang saling berkaitan dari segala sesuatu
ditunjang oleh komputer dan otomatisasi pada tahun 1980-an.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
itu SIM dan SPPM?
2. Bagaimana
rancang bangun sistem informasi manajemen?
3. Kriteria
apa saja yang dipakai dalam penilaian?
1
1.3 Tujuan
Mengenalkan kepada Anda, bahwa sistem
informasi, pemantauan dan penilaian manajmen itu sangat penting dan perlu bagi
proses pengambilan keputusan baik segi manajerial maupun segi operasional
karena sistem tersebut menyediakan informasi, tolak ukur dan pedoman yang baik
untuk maksud tersebut.
1.4 Manfaat
1.
Dapat mengetahui dan menghayati berbagai
aspek tentang sistem informasi manajemen (SIM), dan
2.
Mengetahui dan menghayati penting perlunya
sistem pemantauan penilaian manajemen (SPPM).
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Manajemen
A. Pengertian
Adalah
suatu sistem yang memberikan secara teratur pada manajemen informasi yang
diperlukan. Sistem ini mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis data dan
mendistribusikan informasi sedemikian rupa sehingga semuanya itu memenuhi
kebutuhan manajemen akan informasi. SIM diawali pembentukannya di Amerika
Serikat pada tahun 1954.
Pada
masa itu dibuat semacam tempat pemrosesan data terpusatkan dibagian keuangan
terutama untuk pembayaran gaji. Proses ini dibantu komputer sehingga berjalan
lebih cepat walaupun sifatnya masih terpusat (1965-1980). Fase lebih lanjut
ialah penggunaan komputer secara didesentralisasikan (1980-1985). Ini
dimungkinkan karena ditemukannya komputer pribadi, sehingga manajemen sebagai
pemakai terakhir sedangkan bagian-bagian menjadi pusat penunjang informasi.
Perkembangan lanjut SIM ini bergantung pada paket-paket perangkat lunak
komunikasi, in tegrasi pada pemakai akhir dan jaringan yang saling baerkaitan.
B. Rancang bangun Sistem Informasi
Manajemen
1. Analisis
Sistem pengambilan keputusan dan ini meliputi identifikasi segala fungsi dalam
organisasi dan setiap peringkat manajemen,
2. Analisis
kebutuhan informasi, yaitu informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh manajemen
atau masing-masig pimpinan bagian,
3. Agregasi
keputusan, artinya diusahakan untuk meniadakan hal-hal yang saling tumpang
tindih, dan
3
4. Merancang
bangun pemrosesan informasi, yaitu membuat sistem untuk mengumpulkan ,
menyimpan, menyebarkan, dan mendapatkan informasi.
Setelah
rancang bangunan SIM selesai maka perlulah diimplementasikan, dimulai dengan
pengujian awal dan berakhir dengan penilaian. Agar SIM itu efektif maka SIM
harus dapat ikut memperlancar pencapaian tujuan organisasi melalui proses
pengambilan keputusan dan pemecah masalah yang lebih baik dan ini tercapai
dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah,
kualitas, waktu, maupun biaya.
Di
dalam rangka merancang bangun SIM perlu dihindari asumsi bahwa :
1. Informasi
yang lebih banyak itu selalu lebih baik,
2. Manajemen
memerlukan informasi yang mereka inginkan,
3. Bila
manajemen diberi informasi yang mereka perlukan, keputusan mereka akan jauh
lebih baik,
4. Sarana
komunikasi yang lebih banyak selalu menghasilkan kinerja yang lebih baik,
5. Manajemen
tak usah mengetahui kerja SIM,
6. Komputer
dapat mengetahui segalanya.
Bagaimanapun
juga informasi yang diperlukan dan yang disajikan agar dapat dimanfaatkan
sebagai dasar pengambilan keputusan perlu memenuhi: 1) uniformitas, 2) lengkap,
3) jelas, dan 4) tepat waktu.
2.2 Sistem Pemantauan dan Penilaian
Manajemen
A. Pengertian
Pemantauan
adalah suatu usaha untuk melihat apa yang terjadi, dianalisis dan didiagnosis.
Penilaian adalah suatu hal untuk mengukur hasil, hasil pengukuran itu
4
dibandingkan
dengan standar ukuran tertentu. Kegiatan pemantauan dan penilaian ini perlu
dibuat sistemnya agar segala sesuatu yang dilakukan di sini terkoordinasikan,
terintegrasikan dan sinkron. Serta mengandung unsur-unsur koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi yang biasa ada pada fungsi manajemen agar kegiatan
yang dilakukan menyatu, harmonis, terkait, dan terpadu.Untuk itu maka struktur
orgnisasi harus dibuat sederhana, rencana, strategi, kebijaksanaan dan program
haruslah sesuai dan komunikasi yang baik haruslah diciptakan.
Proses
pemantauan dan penilaian meliputi usaha-usaha sebagai berikut :
1. Menciptakan
sasaran kinerja, standar dan batas-batas yang dapat ditoleransi untuk tujuan,
strategi, kebijaksanaan, dan program-program.
2. Memantau
perkembangan kegiatan dan mengukur posisi sebenarnya sehubungan dengan sasaran
pada waktu tertentu, bila hasil di luar batas, maka manajer perlu mengetahui
untuk dapat dilakukan korektif.
3. Menganalisis
penyimpangan dari batas toleransi yang dapat diterima.
4. Melakukan
perubahan bila diperlukan dan layak.
B. Kriteria Dalam Sistem Pemantauan
dan Penilaian Manajemen
Kriteria
yang dipakai dalam penilaian adalah kriteria kuantitatif, dan kualitatif.
Kriteria kuantitatif misalnya keuntungan
bersih, harga saham, penghasilan setiap saham, hasil kembali modal, dll.
Sedangkan kriteria kualitatif adalah konsistensi, ketepatan, dan dapat
dilaksanakan. Konsistensi meliputi tujuan, lingkungan, dan kondisi intern.
Ketepatan mencakup sumberdaya, pilihan resiko, dan cakrawala waktu. Dapat
dilaksanakannya rencana termasuk kelayakan dan stimulasi.
Hal
penting lain adalah kapan penilaian dilakukan, siapa yang dinilai, di mana dan
berapa banyak penilaian dilakukan, dan penilaian memberikan hasil tepat waktu
untuk menentukan sebab-sebab penyimpangan dan tindakan untuk memperbaikinya,
memberikan imbalan kepada mereka yang berada di daerah penerimaan.
5
Dengan
bantuan komputer, proses pemantauan dan penilaian ini dapat dilakukan dengan
lebih cepat. Pemantauan kegiatan penilaian ini dapat dilakukan terhadap
kegiatan manajemen baik yang operasional maupun yang manajerial masing-masing
dengan kriterianya. Hasil pemantauan permulaan ini berupa pengkajian terhadap
seberapa besar kekuatan dan kelemahan organisasi atau manajemen sehingga dapat
dilakukan tindakan-tindakan pembenahan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·
Sistem informasi adalah suatu sistem
yang memberikan secara teratur pada manajemen informasi yang diperlukan. Sistem
ini mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis data dan mendistribusikan
informasi sedemikian rupa sehingga semuanya itu memenuhi kebutuhan manajemen
akan informasi
·
Sistem pemantauan adalah suatu usaha
untuk melihat apa yang terjadi, dianalisis dan didiagnosis. Sedangkan sistem
penilaian adalah suatu hal untuk mengukur hasil, hasil pengukuran itu
dibandingkan dengan standar ukuran tertentu.
Sistem informasi dan
sistem pemantauan dan penilaian manajemen memiliki peran yang sangat penting
dalam sebuah organisasi. Karena memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional, menunjang manajemen dalam mengambil keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetitif organisasi.
7
Daftar Pustaka
Harold
Koontz dan Heinz Weihrich, Management, edisi ke-9, McGraw Hill Book Company,
N.Y., 1988.
John
R. Schermerhorn, Jr., Management Of Productivity, edisi ke-2, John Wiley &
Sons, N.Y., 1986.
Robert
N. Anthony, John Dearden dan Norrton M. Bedford, Management Control Systems,
edisi ke-5, Richard D. Irwin, Inc., Homeword, Illions, 1984.
Stephen
P. Robbins, management: Concepts and Applications, edisi ke-2, Prentice-Hall
International, Singapore, 1988.
Wiliiam
F. Glueck dan Lawrence R. Jauch, Businesss Policy and Strategic Management,
edisi ke-5, McGraw-Hill Book Company, N.Y., 1988
William
M. Zani, A Framework for Management
Informations Design, HBS Review, 1970
Tidak ada komentar:
Posting Komentar